N2 forex

Pada larangan valas CBN di bank Media telah terbangun akhir-akhir ini dengan berita bahwa Bank Sentral Nigeria telah melarang sembilan bank deposito dari pasar valuta asing, karena diduga bersembunyi di atas 2 miliar saham milik Nigerian National Petroleum Corporation, yang merupakan dividen dari Nigeria Liquefied Gas Alam Terbatas dari Rekening Sekuritas Treasury. Dari apa yang disokong oleh masyarakat, jelaslah bahwa Presiden Muhammadu Buhari diberi pengarahan tentang dugaan pelanggaran bank, dan bahwa mereka semua telah dimandatkan untuk memindahkan uang tersebut ke TSA sesuai dengan peraturan kebijakan pemerintah sebelum mereka dapat Diizinkan untuk berpartisipasi lagi di jendela forex. Menariknya, sebelum TSA mulai berlaku, NLNG membayar dividen dari investasi pemerintah di NLNG melalui NNPC, melalui rekeningnya yang berdomisili dengan beberapa bank Nigeria. Dividen ini telah terakumulasi sekitar 5 milyar dari waktu ke waktu. Diduga bahwa NNPC menginvestasikan pembayaran dividen ini ke rekening khusus sebagai deposito tetap dengan beberapa bank umum. Namun, karena terburu-buru oleh pemerintah sekarang untuk menerapkan TSA, sebuah inisiatif yang disusun berdasarkan pemerintahan Goodluck Jonathan, bank-bank tersebut tertangkap basah dan tampaknya tidak dapat mengirimkan dana kembali ke kas pemerintah sekaligus. Akibatnya, diputuskan bahwa pengiriman dana NNPC (dividen) ini terhuyung-huyung sehingga dapat mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi pada perekonomian. Kebijakan TSA mulai berlaku pada bulan Agustus 2015 dengan pemerintah mengatakan akan membantu mengendalikan kebocoran dalam sistem. Namun, setelah melakukan pembahasan dengan pimpinan bank, CBN mengklarifikasi bahwa dividen karena NNPC dari NLNG dikecualikan dari kebijakan TSA. Akuntan Umum Federasi, M K Dikwa, mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada Direktur, Sistem Perbankan dan Pembayaran Departemen CBN dengan nomor referensi FDLP2015CADC201DF, tertanggal 14 September 2015 untuk mengklarifikasi hal ini. Inilah sebabnya mengapa beberapa pemangku kepentingan terkejut dengan keadaan jungkir-balik ini, terutama dengan laporan yang mengklaim bahwa Presiden memberikan restunya kepada bank-bank yang bersalah untuk dikenai sanksi. Sekarang, dengan ekonomi yang membutuhkan dukungan sebanyak mungkin, satu-satunya sumber pernapasan yang hidup dalam ekonomi berisiko memanas dan masyarakat beralih ke mode panik karena berita ini pecah. Diharapkan, beberapa bank deposito yang terlibat bereaksi terhadap perkembangan tersebut. Sementara beberapa orang menganggap bahwa mereka bukan satu-satunya yang terlibat, CBN dengan tangkas bereaksi bahwa yang lain akan diselidiki lebih lanjut, sebuah sikap yang tidak banyak mengurangi kekhawatiran masyarakat. Banyak dari posisi bahwa CBN seharusnya melakukan pekerjaan rumahnya dengan baik sebelum mengecam beberapa dari pelaku yang mungkin lebih banyak, terutama mengingat sifat sensitif sektor perbankan dan dampaknya terhadap ekonomi umumnya. Misalnya, salah satu bank menolak keras menahan dana pemerintah yang seharusnya dikirim ke TSA. Seorang sumber di bank tersebut menjelaskan bahwa N2.1 miliar tersebut merupakan bagian dari dividen NLNG dari investasi pemerintah di perusahaan tersebut ke NNPC, yang dilakukan dengan komunikasi tertulis dengan para pembuat kebijakan tidak dimaksudkan untuk TSA. Akan diingat bahwa ketika pemerintah menaikkan masalah bahwa dividen tersebut seharusnya telah dibayarkan ke dalam Akun Federasi, Gubernur CBN, Godwin Emefiele, mengundang para CEO dari semua bank yang memiliki dana untuk sebuah pertemuan di Abuja untuk mendamaikan jumlah tersebut. Di masing-masing bank dengan catatan CBNNNPC, dan menyetujui jadwal pelunasan dana dengan bank. Juga, pada saat implementasi TSA dimulai pada bulan September 2015, beberapa bank telah membayar kembali lebih dari 50 persen dana berdasarkan jadwal pembayaran yang disetujui dengan CBN. Terbukti CBN dan NNPC memiliki gambaran yang jelas mengenai status dana tersebut dengan bank. Jadi, bagi CBN untuk sekarang dengan terburu-buru menangguhkan sembilan bank dari pasar valuta asing yang menuduh pelanggaran tersebut mengklaim mendapat persetujuan dari Presiden, apakah ada somersault kebijakan atau seseorang sedang menipu publik Nigeria dengan memanaskan ekonomi. Diklaim bahwa hampir semua bank mengelas bukti bahwa Akuntan Jenderal telah melalui surat edaran yang dikeluarkan pada bulan September 2015 membebaskan 13 instansi pemerintah dari TSA. Terkemuka di antara agensi yang dikecualikan adalah NNPC, maka Power Holding Company of Nigeria, Bank of Industry, Nigeria Railway Corporation, Federal Mortgage Bank of Nigeria, Bank of Agriculture, Niger Delta Power Holding Company, Proyek Baja Terpadu Nasional, Perusahaan Baja Ajaokuta Limited, Galaxy Backbone Limited antara lain. Selain itu, bank-bank yang terkena dampak juga mengklaim bahwa sesuai dengan Penerapan TSA yang dimulai pada bulan September 2015, beberapa di antaranya telah membayar kembali lebih dari 50 persen dana berdasarkan jadwal pelunasan. Warga Nigeria menyambut baik kebijakan TSA dengan gembira, karena percaya posisi pemerintah bahwa hal itu akan membantu memblok kebocoran. Dampaknya, dalam beberapa kasus, sudah bagus, harus saya katakan. Demi kejelasan, TSA hanyalah sebuah sistem akuntansi publik dimana semua pendapatan pemerintah, penerimaan dan pendapatan dikumpulkan ke dalam satu akun tunggal, biasanya dikelola oleh Bank Sentral negara dan semua pembayaran dilakukan melalui akun ini juga. Tujuannya terutama untuk memastikan akuntabilitas penerimaan pemerintah, meningkatkan transparansi dan menghindari penyalahgunaan dana publik. Pemeliharaan TSA dimaksudkan untuk membantu memastikan pengelolaan uang yang tepat dengan menghilangkan dana menganggur yang biasanya ditinggalkan oleh bank komersial yang berbeda dan dengan cara meningkatkan rekonsiliasi pengumpulan dan pembayaran pendapatan. Namun, dalam ekonomi seperti kita, yang sangat bergantung pada pemerintah, penerapan TSA yang cepat pasti menyebabkan banyak dislokasi. Kita akan membayangkan bahwa dalam mengelola dislokasi ini, pembangunan konsensus, bukan fiat diperlukan. Argumen ini didasarkan pada kenyataan bahwa ekonomi sangat berkinerja buruk dan akan memerlukan suntikan dana ke sektor-sektor kritis. Hal ini tidak bisa terjadi dengan sistem keuangan yang lemah. Oleh karena itu pemerintah perlu memikirkan kembali sikapnya yang keras seperti yang diungkapkan dengan larangan yang kurang ajar ini. Dr Salami, seorang analis kebijakan ekonomi, menulis dari Ibadan Copyright PUNCH. Seluruh hak cipta. Materi ini, dan konten digital lainnya di situs web ini, mungkin tidak boleh diproduksi ulang, diterbitkan, disiarkan, ditulis ulang atau didistribusikan secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari PUNCH sebelumnya. Saya hanya meminta polisi untuk menakut-nakuti murid-murid yang tidak melakukan tugas Perampokan pegawai sekolah Enugu Tiga belas kebiasaan yang menghancurkan kedewasaan Saya menghabiskan sebagian dari uang tebusan saya di pernikahan saya Kidnap tersangka Osinbajo keluar dari bayang-bayang dengan presiden pergi Iblis mendorong saya untuk membunuh selir wifes saya SuspectReps Grill Adeosun, Udoma pada krisis forex, kenaikan inflasi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, pada hari Senin, memanggang Menteri Keuangan, Ibu Kemi Adeosun, dan Menteri Anggaran dan Perencanaan Nasional, Senator Udoma Udo Udoma, pada jatuhnya bebas Naira terhadap dolar AS dan kenaikan inflasi di negara ini. Pembuat undang-undang mengatakan ekonomi tetap suram dan tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa tindakan tersebut, Pemerintah Federal mengklaim telah memperkenalkan untuk memimpin negara tersebut keluar dari resesi, mulai bangkit. Adeosun dan Udoma telah hadir di hadapan Komite Bersama DPR mengenai Keuangan, Pengambilalihan dan Bantuan kepada Manajemen Perusahaan di Majelis Nasional di Abuja untuk mempertahankan proyeksi dalam Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah dan Prakarsa Fiskal 2017-2019. Anggaran 2017 N7.29tn, yang sudah ada sebelum Majelis Nasional, dikerjakan oleh pemerintah berdasarkan pada proyeksi yang tercantum dalam MTEF. Anggaran, dengan ketentuan Undang-Undang Tanggung Jawab Fiskal, 2007, tidak dapat disetujui oleh legislatif sampai pertama kali diperdebatkan dan lulus dalam KPJM. Ketika para menteri muncul di hadapan komite, anggota parlemen mengangkat beberapa masalah, termasuk perbedaan yang jelas dan besar antara tingkat resmi naira dan nilai pasar jalan atau paralel. Misalnya, sementara pemerintah yang memasangkan mata uang lokal terhadap USD untuk anggaran 2017 adalah N305USD, tingkat jalanannya hampir mencapai N500USD. Anggota parlemen juga mencatat bahwa sementara inflasi telah mencapai 18 persen, pemerintah memproyeksikan bahwa inflasi akan mencapai 15 persen pada tahun 2017. Ketua Utama, Mr. Babangida Ibrahim, mengatakan, Ada sesuatu yang secara fundamental salah dengan proyeksi ini dan besarnya Celah yang kita lihat Bahkan ada perbedaan dalam dokumen MTEF yang Anda sampaikan kepada kami di Majelis Nasional dan anggaran 2017, yang telah Presiden Letakkan di depan Majelis Nasional. Harus ada posisi di mana kita semua bisa berada di halaman yang sama dalam usaha menyelamatkan ekonomi ini dari resesi. Selain itu, anggota menuntut rincian tentang rencana pemerintah untuk meminjam N2.32tn untuk membiayai defisit anggaran, termasuk kondisi pelunasannya. Mereka juga mencatat ketidakkonsistenan lain dalam penurunan pendapatan yang akan dihasilkan oleh Layanan Bea Cukai Nigeria dari N862bn pada tahun 2016 sampai N717bn tahun ini ketika pemerintah mengatakan bahwa pihaknya lebih berfokus pada sumber pendapatan non-minyak. Di antara anggota parlemen, yang memanggang para menteri, adalah Ketua, Komite Perbankan, Ketua Chukwudi Jones-Onyereri, Komite AidLoans, Wakil Ketua, Panitera Adeyinka Ajayi, Tuan Chris Azubuogu dan Ibu Aisha Dukku. Dalam tanggapannya, terutama tentang kecelakaan naira, Adeosun menyalahkannya atas keserakahan spekulan pasar. Dia mengklaim bahwa ada pembelian dan stok dolar yang disengaja untuk menimbulkan kepanikan, padahal sebenarnya, naira seharusnya tidak jatuh lebih dari N305. Dia menambahkan bahwa faktor-faktor yang bertanggung jawab atas nasib nairas adalah reaksi irasional dan emosional, yang mengakibatkan kenaikan yang tidak perlu. Tidak ada yang bisa membenarkan apa yang terjadi perbedaan antara tingkat pasar resmi dan pasar gelap tidak memiliki dasar untuk mendukungnya. Pada kenyataannya, naira seharusnya tidak terpengaruh lebih dari N305, menteri keuangan tersebut menyatakan. Dia menyatakan optimisme bahwa kenaikan nilai tukar akan macet, sementara mereka yang bertanggung jawab atas penimbunan dolar akan menjilat luka mereka. Pada bagiannya, Udoma mencoba memadamkan ketegangan dan menjelaskan bahwa pemerintah memproyeksikan bahwa tingkat inflasi akan menjadi 15 persen karena kenaikan 18 persen saat ini tidak realistis. Dia menghubungkan tren kenaikan saat ini dengan kepanikan di sistem, didorong oleh krisis forex. Menteri tersebut berpendapat bahwa sepanjang tahun, nilai tukar akan stabil di wilayah yang diproyeksikan oleh pemerintah (N305), yang pada gilirannya akan menurunkan inflasi dan mempertahankannya pada 15 persen. Target kami adalah 15 persen karena itulah yang kami percaya. Nilai tukar adalah apa yang menyebabkannya sekarang, tapi kita akan segera mencapai stabilitas dan inflasi akan turun secara alami pada 15 persen, dia mengatakan kepada anggota parlemen. Udoma tidak, bagaimanapun, menentukan bagaimana sebenarnya pemerintah akan menstabilkan pasar selain berjanji bahwa segala sesuatu telah dilakukan untuk mencapainya. Menteri anggaran dan perencanaan juga membela garis miring pendapatan Bea Cukai dari N862bn ke N717bn. Dia menjelaskan bahwa pada 2016, proyeksi tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan ekonomi yang tidak sehat. Udoma memberi informasi kepada pembuat undang-undang bahwa pemerintah merasa bijaksana untuk mengurangi N717bn, yang dianggap lebih realistis untuk diproduksi pada 2017. Kami melihat kinerja ekonomi dan kami melihat apa yang realistis. Bahkan Bank Dunia terus-menerus meninjau kembali angka dan proyeksi di Nigeria, tambahnya. Dia percaya bahwa ada sisi positif seperti royalti yang diharapkan dari beberapa operasi di sektor minyak, termasuk yang diperkirakan 1,5 miliar dari hak masuk. Menteri tersebut juga mengatakan kepada anggota DPR bahwa perizinan awal akan menyapu sekitar 926m, sementara lisensi minyak marjinal akan menghasilkan lebih dari 100 juta. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Bapak Abraham Nwankwo, mengakui bahwa pemerintah memang akan meminjam N2.32tn untuk membiayai defisit anggaran. Ketika diminta untuk menentukan bagaimana uang yang akan dipinjam akan dikeluarkan, Nwankwo menjawab bahwa itu akan dibelanjakan dengan cara yang dibilang oleh pemerintah dalam anggaran. Dia juga mengklaim bahwa pinjaman tersebut memiliki rencana pelunasan yang ramah hingga 25 tahun dengan moratorium antara 10 dan 15 tahun. Kebetulan, kedua lengan Majelis Nasional tersebut belum mempertimbangkan Presiden Muhammadu Buharis meminta untuk meminjam 29,96 miliar. Senat telah menolak permintaan tersebut pada tanggal 1 November 2016, sementara DPR belum mengajukannya sejak permintaan diajukan di hadapan Majelis Nasional pada bulan Oktober 2016. Copyright PUNCH. Seluruh hak cipta. Materi ini, dan konten digital lainnya di situs web ini, mungkin tidak boleh diproduksi ulang, diterbitkan, disiarkan, ditulis ulang atau didistribusikan secara keseluruhan atau sebagian tanpa izin tertulis dari PUNCH sebelumnya. Saya hanya meminta polisi untuk menakut-nakuti murid-murid yang tidak melakukan tugas Merusak para pegawai sekolah Enugu Tiga belas kebiasaan yang menghancurkan kedewasaan Saya menghabiskan bagian saya dari uang tebusan kami di pernikahan saya Kidnap menduga Iblis mendorong saya untuk membunuh selir wifes saya Suspect Osinbajo keluar dari bayang-bayang dengan presiden pergi 250 Olymp Perdagangan 01,: 02 90,. . (). ,,. 90 Olymp Perdagangan -, Thomson Reuters - 8-800-555-45-62 -, Perdagangan Olimp